Pernahkah anda merasa kesulitan dalam mengajari anak anda membaca? Nah, barangkali tips berikut ini bisa membantu anda dalam mengajari anak membaca. Sebenarnya, Ketika anak kita sedang belajar membaca untuk pertama kalinya, sangatlah penting untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. Maka, perlu disadari kembali bahwa sebaiknya tujuan pertama kita adalah bukan hanya untuk membuat anak-anak belajar membaca, tetapi untuk menikmati kegiatannya.
Melalui pendekatan belajar dengan menyenangkan (bermain) diharapkan bisa menjauhkan anak dari perasaan gagal dan takut salah. Dengan ' bermain bersama ' kedua orang tua dan anak bisa belajar dengan santai dan nyaman. Ketika anak kadang merasa tertekan dalam situasi pembelajaran secara formal seperti di sekolah, dia akan bisa menikmati kegiatan membaca dalam situasi 'bermain'. Artikel ini bertujuan untuk memberikan ide-ide sederhana kepada anda untuk dicoba di rumah.
Sebenarnya tidak ada patokan usia tertentu untuk mulai memperkenalkan huruf dan kata karena anak satu dengan anak lain tentu memiliki tingkat perkembangan yang berbeda. Mulai mengajari anak pada tahap pra – sekolah adalah sebuah ide yang baik. Namun, banyak orangtua yang khawatir kalau mereka mengajar anak mereka dengan ' cara yang salah ', atau yang bertentangan dengan metode yang digunakan di sekolah .
Memang benar bahwa dalam kenyataannya, banyak orang tua yang melakukan kesalahan sederhana seperti misalnya mengajar anak mereka untuk menulis nama mereka dalam huruf kapital , yang dapat menyebabkan kesulitan ketika mereka mulai sekolah, namun tujuan artikel ini adalah untuk memberikan beberapa petunjuk yang dapat membantu untuk menghindari masalah tersebut .
Bagaimana Mengajar Membaca?
Membaca dapat diajarkan dengan beberapa cara :
• Metode “Lihat dan Ucapkan” di mana seorang anak belajar untuk mengenali kata dengan melihat sebuah huruf atau kata berulang-ulang.
• Metode Membaca Kalimat Secara Keseluruhan. Metode ini mirip dengan cara yang pertama akan tetapi anak harus mengingat sebuah kalimat yang biasanya disertai juga dengan gambar atau illustrasi.
• Metode phonic atau Bunyi. Metode ini menggunakan bunyi huruf atau kelompok huruf. Dengan belajar bunyi seorang anak memiliki cara untuk memecahkan kata apa yang akan keluar atau terucap.
Kegiatan-kegiatan berikut menggunakan masing-masing metode di atas. Tidak harus dilakukan dengan urutan tertentu, tetapi kegiatan membaca kalimat sebaiknya dilakukan setelah anak anda mengerti tentang bunyi masing-masing huruf.
BUNYI HURUF
Tips untuk mengajar anak Anda Bunyi huruf.
1 . Adalah Hal yang penting bagi seorang anak untuk belajar huruf kecil terlebih dulu daripada huruf besar (kapital). Kebanyakan buku untuk anak menggunakan huruf kecil dan anak Anda juga akan belajar huruf kecil dulu ketika ia di sekolah. Akan tetapi Tentu Anda juga harus mengajarkan huruf kapital bila diperlukan, seperti pada awal nama anak , misalnya. Andi.
2 . Ketika Anda mengajarkan tentang huruf kepada anak Anda , ingatlah untuk menggunakan bunyi huruf : Aa, Beh, Ceh, Deh, Ee, Feh, dst...bukan nama hurufnya seperti : A, B, C, D dst... Alasan untuk ini adalah bahwa ketika mengucapkan kata-kata, praktis tidak mungkin jika Anda menggunakan nama hurufnya. Contoh: “BUKA”, akan terdengar seperti : Beh-U-Keh-Aa. Kemudian bunyi itu dirangkai sehingga akan keluar bunyi BU-KA.
3 . Sebaiknya Jangan mengajarkan huruf dalam urutan abjad. Memang benar untuk tahap awal kita bisa memancing ketertarikan anak untuk belajar huruf dengan mengajari anak menyanyi tentang alfabet.
4. Hindari mengajar huruf yang bentuknya mirip seperti b dan d , atau p dan q pada waktu bersamaan. Berikan waktu untuk memasukkan huruf-huruf lainnya di antara pasangan huruf tersebut. Ajarkan hanya satu huruf pada satu waktu dan jangan lanjutkan sampai anak Anda benar-benar yakin dengan apa yang dikuasainya sekarang.